Lirik Lagu Kepada Noor - Panji Sakti

Lagu Kepada Noor yang dibawakan oleh Panji Sakti menghadirkan lirik-lirik yang puitis dan sarat dengan makna. Lagu ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah ungkapan perasaan yang mendalam dan mencerminkan keindahan spiritualitas.

Lirik Lagu Kepada Noor - Panji Sakti

Seperti burung yang sedang membuat sarang
Dari rumput dan ilalang
Kususuri setiap keindahan
Di wajah-Mu kusematkan

Rindu adalah perjalanan mengurai waktu
Menjelma pertemuan demi pertemuan
Catatannya tertulis di langit malam
Di telaga dan di ujung daun itu

Rindu mengekal menyebut nama-Mu berulang-ulang
Rindu mengekal menyebut nama-Mu berulang-ulang
Rindu mengekal menyebut nama-Mu

Seperti burung yang sedang membuat sarang
Dari rumput dan ilalang
Kususuri setiap keindahan
Di wajah-Mu kusematkan

Uu-uu-uu-uu-uu-uuu

Rindu adalah perjalanan mengurai waktu
Menjelma pertemuan demi pertemuan
Catatannya tertulis di langit malam
Di telaga dan di ujung daun itu

Rindu adalah perjalanan mengurai waktu
Menjelma pertemuan demi pertemuan
Catatannya tertulis di langit malam
Di telaga dan di ujung daun itu

Rindu mengekal menyebut nama-Mu berulang-ulang
Rindu mengekal menyebut nama-Mu berulang-ulang
Rindu mengekal menyebut nama-Mu berulang-ulang
Berulang-ulang
Berulang-ulang
Berulang-ulang
Berulang-ulang
Berulang-ulang

Makna Dalam Lirik Lagu Kepada Noor - Panji Sakti

lirik lagu panji sakti kepada noor Dengan demikian, lagu "Kepada Noor" bukan sekadar lagu, melainkan ungkapan jiwa yang merenungkan keindahan alam, perjalanan spiritual, dan kekekalan cinta kepada Yang Maha Kuasa. Lirik-liriknya memberikan ruang bagi pendengar untuk merenungkan hubungan manusia dengan alam semesta dan pencarian akan makna kehidupan yang lebih dalam. Mari kita telaah makna yang terkandung dalam lirik-lirik yang menggugah ini.

Cinta Dan Keindahan Alam

Lirik-lirik yang membandingkan keindahan wajah dengan alam, seperti "seperti burung yang sedang membuat sarang dari rumput dan ilalang, kususuri setiap keindahan, di wajah-Mu kusematkan," mencerminkan penghayatan yang dalam terhadap keindahan alam yang menciptakan rasa cinta dan kekaguman. Dalam konteks ini, wajah yang disebutkan bisa menjadi metafora untuk keindahan alam yang mempesona.

Rindu Dan Perjalanan Spiritual

Pengulangan kata "rindu" menunjukkan adanya perasaan kerinduan yang mendalam, bukan hanya pada tingkat personal tetapi juga pada dimensi spiritual. Rindu menjadi perjalanan mengurai waktu, yang menjelma dalam pertemuan demi pertemuan. Catatan perjalanan ini tercermin dalam langit malam, telaga, dan ujung daun, menggambarkan pencarian spiritual yang melibatkan alam dan semesta.

Kesejajaran Antara Alam Dan Spiritualitas

Lirik-lirik yang mengaitkan keindahan alam dengan spiritualitas, seperti "catatannya tertulis di langit malam, di telaga dan di ujung daun itu," mencerminkan pandangan yang melihat keajaiban alam sebagai cerminan dari kebesaran Sang Pencipta. Alam menjadi tempat pembelajaran dan meditasi yang membawa manusia pada kesadaran akan kehadiran Ilahi.

Kekalnya Kecintaan Dan Pengingat

Dengan pengulangan kata "Rindu mengekal menyebut nama-Mu berulang-ulang," lagu ini menyoroti kekekalan perasaan cinta dan pengingatan akan kehadiran Ilahi yang abadi. Dalam pengalaman spiritual, nama Tuhan menjadi titik fokus yang terus dipanggil dan diingat, melalui perjalanan hidup yang mengalir seperti waktu.

Simbolisme Burung Dan Sarang

Metafora tentang burung yang sedang membuat sarang dari rumput dan ilalang mencerminkan proses pencarian makna dan kehadiran Ilahi di tengah kerumitan kehidupan. Sarang menjadi simbol tempat perlindungan dan tempat bernaung, sebagaimana manusia mencari ketenangan dan kedamaian di dalam pencarian spiritualnya.